Rasio Kewirausahaan Diproyeksikan 4 Persen untuk Perbaiki Kualitas Lapangan Kerja
3 mins read

Rasio Kewirausahaan Diproyeksikan 4 Persen untuk Perbaiki Kualitas Lapangan Kerja

Pemerintah menargetkan 1 juta wirausaha baru tercipta dari kalangan terdidik hingga mencapai rasio kewirausahaan di level 3,95 persen. Terkait hal tersebut, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakanakan lebih bagus jika Indonesia dapat menembus rasio kewirausahaan 4 persen sehingga kualitas lapangan kerja lebih baik. “Lapangan kerja di Indonesia yang sekarang ini masih didominasi dari usaha mikro (96 persen),” ujar Menteri Teten dalam acara Persiapan Keberangkatan (PK) 204 Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di Jakarta, dikutip Sabtu (17/6/2023).

"Kita harus mencetak wirausaha wirausaha baru by design, bukan menjadi wirausaha karena nasib setelah tidak tertampung pada lapangan kerja yang tersedia," sambungnya. Karena itu, KemenKopUKM tengah menjalin kerja sama dengan kampus kampus atau perguruan tinggi dalam membangun inkubator bisnis. Menteri Teten merujuk keberhasilan Korea Selatan (Korsel) dan Jepang yang berhasil menciptakan banyak wirausaha dari kalangan anak muda terdidik lulusan perguruan tinggi.

“Saat ini, kita sedang terus membenahi ekosistem kewirausahaan di Indonesia," ucap dia. Asma Nadia Umumkan Nasib Ikatan Cinta Sepeninggal Arya Saloka dan Amanda Manopo, Fan Minta Tamat Kalahkan Indigo dari Amanda Manopo, Film Cerita Rakyat Kalsel Saranjana Kota Ghaib di Posisi Teratas

Sosok Muhyani Peternak Kambing Yang Jadi Tersangka Karena Lawan Pencuri, Polisi: Harusnya Kabur Halaman 3 Amanda Manopo Hapus Postingan dan Foto Profil Film Indigo usai Dinilai Lambat Rasio Kewirausahaan Ditargetkan 4 Persen Pada 2024, Ini Ragam Insentif yang Disiapkan

Aktivis HAM Belanda Minta Pemerintah Belanda Memblokir Ekspor Suku Cadang Pesawat F 35 ke Israel Di Korsel, misalnya, bila ada anak muda memiliki ide bisnis berbasis teknologi tinggi, kemudian diuji sebuah lembaga penilai dan dinyatakan teknologi unggul, maka akan keluar sertifikasinya. "Dari sertifikasinya, dia mendapat bantuan perkuatan permodalan dari perbankan tanpa agunan," kata Menteri Teten.

Untuk itu, MenKopUKM akan menjalin kerja sama dengan Korsel dalam menciptakan ekosistem kewirausahaan di Indonesia. Khususnya, dalam meningkatkan kemampuan teknologi tinggi. "Saya berharap akan lahir wirausaha dari kalangan anak muda yang berevolusi masuk ke teknologi tinggi atau hitech," ucap Menteri Teten. Pasalnya, kata MenKopUKM, yang mampu memenangkan kompetisi dunia di masa sekarang dan yang akan datang adalah mereka yang memiliki inovasi dan kreativitas berbasis teknologi tinggi.

"Saya senang saat ini banyak perguruan tinggi sudah memiliki kurikulum kewirausahaan. Sehingga, mampu mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja," kata Menteri Teten. Indonesia, kata MenKopUKM, memiliki beragam kekayaan alam. “Padahal, produk turunan dari CPO itu banyak, tidak hanya minyak goreng," ucap Menteri Teten.

Di sektor kelautan, Indonesia juga memiliki potensi yang begitu besar bila bisa dikembangkan. "Rumput laut belum diolah maksimal hingga menjadi produk turunan yang memiliki nilai lebih, ketimbang sekadar ekspor rumput laut mentah," kata MenKopUKM. Begitu juga dengan kekayaan rempah rempah yang telah kondang sejak zaman kolonial dulu.

"Kita kaya akan rempah rempah, namun ekspornya masih bahan mentah. Kita harus punya industri bumbu, sehingga yang diekspor sudah dalam bentuk bumbu dalam kemasan. Hilirisasi di sektor tambang juga kini gencar digaungkan pemerintah," kata Menteri Teten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *